Info Terbaru :
Home » , , , » Pengembangan Masjid Tertua di Lampung

Pengembangan Masjid Tertua di Lampung

Written By Admin on Kamis, 03 November 2011 | 19.05


Ketua Yayasan Masjid Jami Al-Anwar Hi. M. Nasir Wahab
BERSEJARAH: Ketua Yayasan Masjid Jami Al-Anwar Hi. M. Nasir Wahab dan pengurus masjid menjelaskan sejarah dua meriam yang mengapit tiang bendera. 

Bentuk Yayasan hingga Rencanakan Pemugaran
Keberadaan Masjid Jami Al-Anwar sebagai masjid tertua di Lampung memang sudah tidak terbantahkan. Untuk itu, berbagai upaya penyelamatan peninggalan sejarah itu terus dilakukan. Mulai pembentukan yayasan hingga agenda pemugaran bangunan yang telah berusia lebih satu abad ini. Bagaimana upayanya?

TIDAK sulit mencari letak Masjid Jami Al-Anwar. Karena memang lokasinya berada di pinggir jalan di bilangan Laksamana Malahayati, Pesawahan, Telukbetung Selatan (TbS), Bandarlampung.
Warna hijau tua, kuning, dan putih mendominasi bangunan itu. Sementara sekitar lima meter persegi dari pintu gerbang atau sebelah kanan menara yang menjulang. Terdapat tiang bendera yang diapit dua buah meriam peninggalan Belanda dengan tulisan ’’JSS’’ di bagian atasnya.

’’Menurut sejarah, meriam ini diberikan oleh Belanda. Yang selalu dibunyikan saat tiba waktu salat dan berbuka puasa. Karena saat itu belum ada speaker seperti sekarang,’’ ungkap Ketua Yayasan Masjid Jami Al-Anwar Hi. M. Nasir Wahab. Tetapi seiring perkembangan zaman, meriam itu hanya jadi simbol peninggalan sejarah. Bahwa Masjid Jami Al-Anwar telah melewati tiga masa di Indonesia. Yakni penjajahan, kemerdekaan, dan pasca kemerdekaan.  

Terkait pembentukan Yayasan Masjid Jami Al-Anwar yang dia pimpin, Nasir menyebutkan bahwa yayasan ini sudah ada sejak tahun 1996. Yang telah disahkan dengan akta notaris Imran Ma’aruf, S.H.
’’Dan sekarang dibentuk kembali yayasan ini dalam upaya pengembangan masjid dan juga penjagaan aset peninggalan sejarah Islam di Lampung,’’ ungkap pria ini penuh semangat. 

    Lebih lanjut Nasir mengungkapkan bahwa setelah dibentuk pengurus yayasan pada September 2011 lalu, langkah pertama yang dilakukannya adalah melaksanakan konsolidasi internal untuk kemudian menggodok program pengembangan dan penjagaan aset-aset peninggalan sejarah yang ada di Masjid Jami Al-Anwar ini.
’’Program kami fokus di tiga aspek. Yakni pendidikan, sosial, dan pembangunan,’’ ungkap Nasir didampingi pengurus harian yayasan masjid tersebut.

Terkait masalah pendidikan, dalam waktu dekat pihaknya membuat taman pendidikan Alquran (TPA) hingga pondok pesantren. ’’Sebagaimana awalnya, masjid ini merupakan sarana pengembangan agama Islam. Ke depan, di sini juga akan dijadikan tempat untuk membangun kader-kader Islam yang akan melakukan syiar di negeri ini,’’ tuturnya. 

Sedangkan untuk bidang sosial, yayasan juga akan konsen untuk memakmurkan masjid, serta kembali menghidupkan pengajian-pengajian yang diperuntukkan masyarakat. Sementara di bidang pembangunan, yayasan juga akan segera melakukan pemugaran masjid tertua di Lampung ini.
’’Kalau sekarang kami baru sampai pada tahapan pengukuran lahan dan rencana pemagaran lingkungan masjid,’’ jelasnya.

Sementara untuk pengembangannya, lanjut dia, pihak yayasan juga menjalin kerja sama dengan Dinas Pariwisata Lampung. Karena ini adalah aset provinsi. Sehingga pemerintah wajib memberikan perhatian lebih. Sebab masjid ini memiliki daya jual tinggi.
’’Sehingga nantinya masyarakat muslim Indonesia bahkan mancanegara bisa berkunjung ke masjid ini untuk menyaksikan bukti perkembangan sejarah Islam di Lampung,’’ harapnya. 

Sumber : www.radarlampung.co.id
Bagikan :

0 komentar:

Silahkan berikan tanggapan

Sangat menghargai komentar yang baik dan sopan... !

Like Group Nihayatu Amal

 
Support : Tukang Buat Blog | Dompet Cendekia | Nahdlatul Ulama
Copyright © 2011-2013 - Pondok Pesantren Nihayatul Amal - All Rights Reserved
Sekretariat : Sumberjaya RT/RW 02/04 - Karang pucung - Waysulan - Lampung Selatan Kodepos 35452
Template : Creating Website Published by Mas Template